Kombinasi Prenatal Yoga dan Aromaterapi Lavender untuk Sesak Napas pada Kehamilan
Kombinasi Prenatal Yoga dan Aromaterapi Lavender untuk Sesak Napas pada Kehamilan
Keywords:
Prenatal yoga, lavender, sesak napasAbstract
60-70% Ibu hamil mengalami sesak napas pada kehamilan terutama pada trimester III. Tidak ada terapi untuk sesak
napas pada Ibu hamil jika tidak diketahui dasar penyebab sesak napas, namun dapat dikurangi dengan mengikuti
prenatal yoga serta dengan penggunaan aromaterapi lavender yang mampu memberikan rasa nyaman, rileks, tenang,
dan senang termasuk dalam kehamil dengan keluhan sesak napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kombinasi prenatal yoga dan aromaterapi lavender terhadap sesak napas pada kehamilan trimester III di
wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Timur. Penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan pre-posttest
design with control group. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu hamil trimester III, dengan keluhan sesak napas,
tanpa kelainan medis, dan bersedia menjadi responden. Sampel berjumlah 30 orang, dengan masing-masing 15
orang pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberikan edukasi cara mengurangi
keluhan sesak napas, sedangkan kelompok perlakuan mengikuti yoga prenatal dengan kombinasi aromaterapi
lavender. Analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Hasil analisis menunjukkan tidak
ada perbedaan signifikan (p value: 0,180) antara derajat sesak napas sebelum dan setelah diberikan edukasi untuk
mengurasi keluhan sesak napas pada kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan terdapat perbedaan signifikan (p
value: 0,001) antara derajat sesak napas sebelum dan setelah diberikan kombinasi prenatal yoga dan aromaterapi
lavender. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh kombinasi prenatal yoga dan aromaterapi lavender
terhadap sesak napas pada Ibu hamil trimester III (p value: 0,000). Yoga prenatal dan aromaterapai lavender dapat
menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi keluhan sesak napas pada Ibu hamil. Penelitian selanjutnya
sebaiknya menggunakan kurun waktu yang lebih panjang serta menggunakan variabel ketidaknyamanan pada Ibu
hamil trimester III lainnya sehingga dapat mengetahui pengaruh terhadap kesejahteraan Ibu hamil secara
komprehensif.